اَللّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku menganiaya diriku dengan sangat banyak dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau, oleh karena itu ampunilah dosa-dosaku, dan berilah rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang'." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Adzan, Bab ad-du'a` Qabla as-Salam, 2/317, no. 834; dan Muslim, Kitab adz-Dzikr, Bab Istihbab Khafdhi ash-Shaut, 4/2078, no. 2705) Begitulah kami mengharakatinya ظُلْمًاكَثِيْرًا dengan tsa' dalam mayoritas riwayat dan di sebagian riwayat Muslim. كَبِيْرًا dengan ba'. Keduanya baik, (Al-Asqalani dalam Amali al-Adzkar 13/16 – Futuhat berkata, "Muslim menjelaskan bahwa riwayat كَبِيْرًا dengan ba' bertitik satu ada padanya dari riwayat Muhammad bin Rumh dari al-Laits. Dan tidak tercantum padanya dan pada selainnya kecuali dengan tsa'. Benar ia diriwayatkan oleh Ahmad dari salah satu jalan dari Ibnu Lahi'ah dan secara jelas dia menyatakan bahwa ia padanya dengan ba') maka sepatutnya digabungkan dengan mengatakan ظُلْمًا كَثِيْرًا كَبِيْرًا. (Ibnu Allan dalam al-Futuhat 3/16 berkata, "Al-Iz bin Jamaah membantahnya dan diikuti oleh az-Zarkasyi dan lain-lain bahwa Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam tidak mengucapkan keduanya. Cara menggabungkannya adalah dengan mengucapkan ini di satu waktu dan itu di waktu yang lain, ittiba' bisa diwujudkan dengan itu, bukan dengan mengumpulkannya) Al-Bukhari dalam Shahihnya, al-Baihaqi (Al-Bukhari memberikannya judul, "Bab ad-Du'a` Qabl aas-Salam (bab doa sebelum salam)", sedangkan al-Baihaqi 2/154 memberikannya judul dengan, "Bab Ma Yustahabbu Lahu An Yaqshuru Anhu Min ad-Du'a` Qabla as-Salam (Bab yang disunnahkan baginya untuk selalu berdoa dengannya sebelum salam”) dan imam-imam yang lain berdalil dengan hadits ini untuk doa di akhir shalat dan itu adalah pengambilan dalil yang shahih, karena ucapannya, 'Di dalam shalatku' mencakup semuanya dan di antara tempat doa yang baik di dalam shalat adalah di sini.
Kami meriwayatkan dengan sanad shahih dalam Sunan Abu Dawud dari Abu Shalih Dzakwan dari sebagian sahabat Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam dia berkata, "Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada seorang laki-laki,
كَيْفَ تَقُوْلُ فِي الصَّلاَةِ؟ قَالَ: أَتَشَهَّدُ وَأَقُوْلُ: اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ. أَمَّا إِنِّيْ لاَ أَحْسِنُ دَنْدَنَتَكَ وَلاَ دَنْدَنَةَ مُعَاذٍ. فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم : حَوْلَهَا نُدَنْدِنُ.
"Apa yang kamu ucapkan di dalam shalat?" Dia menjawab, "Aku bertasyahud dan mengucapkan, 'Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu, agar dimasukkan ke surga dan aku berlindung kepadaMu dari neraka.' Karena aku tidak bisa menirukan gumamanmu dan gumaman Muadz." Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Seputar itulah kami bergumam." (Shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad 3/474; Ibnu Majah, Kitab Iqamat ash-Shalah, Bab Ma Yuqalu Fi at-Tasyahhud, 1/295, no. 910 dan 3847; Abu Dawud, Kitab ash-Shalah, Bab Takhfif ash-Shalah, 1/270, 792; Ibnu Khuzaimah no. 720; Ibnu Hibban no.868 dari jalan Zaidah dan Jarir: dari al-A'masy, Za`idah berkata, "Dari seorang laki-laki dari sahabat Nabi." Jarir berkata, "Dari Abu Hurairah dengan hadits tersebut."
Ini adalah sanad shahih berdasarkan syarat imam yang enam, tidak diketahuinya seorang sahabat tidak berpengaruh buruk, lebih dari itu dia telah diketahui dari jalan yang lain. Kemudian ia memiliki syahid dari hadits Sulaim (seorang laki-laki dari Bani Salimah) di Ahmad 5/74, rawi-rawinya adalah tsiqat, akan tetapi sanadnya terputus. Ada pula syahid lain dari hadits Jabir di Abu Dawud (ibid, no. 793) dengan sanad hasan).
ُ
ُ
Ad-Dandanah adalah ucapan yang tidak dipahami artinya. Makna 'seputar itulah kami bergumam' yakni seputar surga dan neraka atau seputar permohonan keduanya, yang pertama adalah permohonan permintaan dan kedua permohonan perlindungan. Wallahu a'lam. Di antara doa yang dianjurkan di setiap tempat adalah,
اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ. اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu maaf dan keselamatan. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu hidayah ketakwaan, sikap menahan diri dan kekayaan." Wallahu a'lam.
Sumber : Ensiklopedia Dziikir Dan Do’a, Imam Nawawi, Pustaka Sahifa Jakarta. Disadur oleh Wandy Hazar S.Pd.I.
Sumber : Ensiklopedia Dziikir Dan Do’a, Imam Nawawi, Pustaka Sahifa Jakarta. Disadur oleh Wandy Hazar S.Pd.I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar